September 27, 2023
11 11 11 AM
Prediksi Skor Premier League: Southampton vs Liverpool 28 Mei 2023
Prediksi Skor Premier League: Manchester United vs Fulham 28 Mei 2023
Link Streaming Bola Hari Ini 28 Mei 2023
Link Streaming Bola Hari Ini 27 Mei 2023
Prediksi Skor Manchester United VS Chelsea 25 Mei 2023
Link Streaming Bola Hari Ini 25 Mei 2023
Link Streaming Bola Hari Ini 24 Mei 2023
Link Streaming Bola Hari Ini 20 Mei 2023
Link Streaming NBA Basket Ball Hari Ini 20 Mei 2023
Link Streaming Bola Hari Ini 19 Mei 2023
Latest Post
Prediksi Skor Premier League: Southampton vs Liverpool 28 Mei 2023 Prediksi Skor Premier League: Manchester United vs Fulham 28 Mei 2023 Link Streaming Bola Hari Ini 28 Mei 2023 Link Streaming Bola Hari Ini 27 Mei 2023 Prediksi Skor Manchester United VS Chelsea 25 Mei 2023 Link Streaming Bola Hari Ini 25 Mei 2023 Link Streaming Bola Hari Ini 24 Mei 2023 Link Streaming Bola Hari Ini 20 Mei 2023 Link Streaming NBA Basket Ball Hari Ini 20 Mei 2023 Link Streaming Bola Hari Ini 19 Mei 2023

Messi dan Argentina Juara Piala Dunia 2022 Qatar

Foto skuad Argentina mengangkat Piala Dunia 2022 Qatar.

BandarOnlineBola – Argentina mencapai gelar juara dunia ketiga sehabis mengalahkan Prancis dalam babak final Piala Dunia tahun 2022, Minggu (18/ 12) di Stadion Lusail, Qatar. Kedua kesebelasan berhasil mencetak 3 gol dalam waktu 90 menit laga normal dan babak perpanjangan waktu sehingga pemenang didetetapkan lewat drama adu penalti. Laga pamungkas tersebut disaksikan oleh 88. 966 pasang mata yang muncul langsung di stadion.

La Albiceleste unggul 2 gol di babak satu berkat gol Lionel Messi (23’) dari titik putih serta Angel Di Maria (36’). Babak kedua, Les Bleus membalas kontan lewat 2 gol dari kaki Kyllian Mbappe (80’ serta 81’). Laga bersinambung ke babak extra time. Messi kembali mengejutkan pasukan Didier Deschamps pada menit ke- 108 tetapi dibalas oleh berhasil ketiga Mbappe pada menit ke- 118.

Pada babak adu penalti, seluruh eksekutor tim Tango sukses melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Lain halnya dengan eksekutor lawan. Tembakan Kingsley Coman sukses ditepis Emiliano Martinez serta eksekusi dari Aurelien Tchouameni sangat melebar. Gonzalo Montiel yang jadi eksekutor terakhir jadi penentu kemenangan Argentina.

Keputusan Pintar Scaloni Sejak Menit Pertama

Pada babak semifinal, Lionel Scaloni memakai formasi bawah 4- 4- 1 dengan memakai 4 gelandang tanpa memasang pemain sayap. Pemilihan pemain tersebut nyatanya sukses meredam kekuatan Kroasia yang bertumpu pada 3 gelandang mereka. Pada laga tersebut, Argentina cuma mencapai 38 persen kemampuan bola tetapi sukses mencetak 3 berhasil. Efisien.

Line up laga final Piala Dunia 2022 Qatar – Argentina VS Perancis.

Pada laga ini, Scaloni kembali mengganti taktik serta formasi bawah yang dia turunkan semenjak menit awal. Kali ini, dia memakai 4- 3- 3 dengan Di Maria yang berfungsi selaku penyerang sayap kiri. Keputusan ini bertujuan buat mengeksploitasi serta mengurai sisi kiri pertahanan Prancis dengan penetrasi Di Maria ke dalam kotak penalti.

Rencana Scaloni sukses semenjak menit awal. Argentina mendominasi kemampuan bola (59, 2%) serta sukses melesatkan 6 tembakan ke gawang pada babak pertama. Berbeda jauh dengan Prancis yang tidak berhasil mengancam gawang Emi Martinez.

Hal ini diakibatkan sebab 3 gelandang yang dipasang Scaloni masing-masing mengawal satu gelandang Prancis. Dampaknya, kala Prancis berupaya membangun serbuan dari balik ke tengah, mereka tidak menciptakan gelandang yang leluasa serta dapat jadi penyambung aliran bola.

Tidak cuma itu, keputusan Scaloni memasang Di Maria semenjak dini berbuah manis. Kedatangan Di Maria membuat Ousmane Dembele tidak bebas buat melanda dari sayap kanan. Dia malah lebih banyak turun menolong Jules Kounde sebab Di Maria sebagian kali sukses melewati bek kepunyaan Barcelona tersebut. Hingga normal bila 2 berhasil Argentina di babak awal berasal dari sisi kiri.

Lini Depan Prancis Terisolasi

Permasalahan utama Prancis semenjak menit awal merupakan memahami bola serta membangun serbuan. 3 gelandang yang dipasang Deschamps tidak sukses melepaskan diri dari kawalan 3 gelandang Argentina. Tchouameni yang kerap diandalkan memulai serbuan menerima tekanan dari Alexis Mac Allister. Suasana ini terus menjadi susah untuk Les Bleus sebab Adrien Rabiot serta Antoine Griezmann tidak bergerak turun buat menolong Tchouameni. Walhasil, kemampuan bola Prancis tidak bertahan lama sebab Julian Alvarez tanpa letih memencet 2 bek tengah Prancis yang lagi memahami bola.

Foto gamabaran laga babak pertama final Piala Dunia 2022 Qatar.

Bila meninjau ilustrasi di atas, Varane yang memahami bola berupaya mencari Tchouameni yang bertanggung jawab buat mengurasi serbuan. Terdapat 3 pemain Argentina yang memencet ke arah bek tengah sehingga Varane tidak memiliki banyak waktu berpikir. Tchouameni kesusahan mencari ruang. Dia sebagian kali turun sangat dalam sampai sejajar dengan bek tengah tetapi gelandang Real Madrid tersebut jadi sangat jauh buat menjangkau Rabiot ataupun Griezmann yang diam di tengah lapangan. Teruji sepanjang 120 menit laga berjalan, Tchouameni cuma memegang bola sebanyak 87 kali. Berbeda jauh dari laga- laga lebih dahulu yang dapat memegang bola lebih dari 100 kali.

Pada suasana ini, Opsi Varane pasti berupaya mengakses lini depan tanpa wajib lewat lini tengah dengan metode mengirimkan umpan panjang ke arah Olivier Giroud. Tetapi, Nicolas Otamendi serta Christian Romero sangat kokoh dalam duel hawa. Walhasil, rencana tersebut kandas.

Keadaan ini diperparah kala Argentina memahami bola dengan bebas tanpa tekanan dari Prancis, apalagi kala Les Bleus dalam keadaan tertinggal. Giroud, Mbappe, serta Dembele sangat pasif kala bola masih dipahami lini balik Argentina. Sementara itu, mereka bertiga sanggup buat memencet sehingga lawan kesusahan membangun serbuan. Dampaknya, La Albiceleste dengan gampang mengalirkan bola sampai hingga di kaki Messi. Tidak heran bila Messi jadi pemain sangat beresiko pada laga ini dengan 5 tembakan, 3 umpan kunci, serta 2 berhasil.

Deschamps Super Sub

Pada kondisi tertinggal serta tidak ada perkembangan dari para pemainnya, Deschamps melaksanakan 2 pergantian di akhir babak awal. Randal Kolo Muani bertukar dengan Dembele serta Marcus Thuram bertukar dengan Giroud. Pergantian pemain tersebut secara tidak langsung menggeser Mbappe jadi penyerang tengah.

Keputusan Deschamps sedikit di luar kebiasaan lini depan yang tidak sering menekan lawan. Thuram, Mbappe, serta Muani lebih giat berlari serta memencet pemain lawan yang memahami bola. Tetapi, pergantian tersebut belum lumayan buat bisa membalikan kondisi.

Bila memandang pertandingan lebih dahulu, Argentina kebobolan 3 kali di atas menit ke- 70. Maksudnya terjalin penyusutan performa kala pertandingan memasukkan menit- menit akhir. Oleh sebab itu, Deschamps melaksanakan Kingsley Coman serta Eduardo Camavinga pada menit ke- 70 mengambil alih Griezmann serta Theo Hernandez. Pergantian ini bertujuan menaikkan tenaga di lini depan serta menugaskan Camavinga spesial buat melindungi Messi.

Tidak memerlukan waktu lama, keputusan Deschamps berbuah manis. Prancis sukses membandingkan peran dari 2 berhasil Mbappe yang dicetak dengan selisih waktu kurang dari 2 menit. Perihal ini diakibatkan Coman yang sangat aktif memencet lawan serta berani melaksanakan penetrasi kala memahami bola. Aksi Coman menarik atensi lini pertahanan Argentina sehingga Mbappe memperoleh lebih banyak ruang.

Emi Martinez Sang Kiper Raja Penalti

Merambah babak adu penalti, Argentina pantas buat lebih yakin diri sebab ini bukan pengalaman awal mereka. Pada babak perempat final, mereka memulangkan Belanda lewat babak adu penalti. Dengan kata lain,“ angin” yang berhembus ke Prancis, saat ini berputar ke arah Argentina.

Emi Martinez menjelma jadi pahlawan Argentina sebab sukses menggagalkan tembakan Coman. Kepiawaiannya menghalau sepakan penalti secara tidak langsung berikan tekanan mental kepada Tchouameni yang jadi eksekutor berikutnya sehabis Coman. Walhasil, tendangan Muani sangat melebar.

Keberhasilan Emi memenangkan drama adu penalti memperpanjang rekornya dengan senantiasa memenangkan adu penalti dalam 3 pertandingan berturut ikut. Emi jadi bintang kala Argentina memenangkan Copa America 2021 melawan Kolombia, dilanjutkan dengan adu penalti babak perempat final lawan Belanda, serta diakhiri dengan adu penalti sangat berarti selama karirnya, final Piala Dunia 2022.

Lionel Messi pantas menghaturkan banyak terima kasih kepada penjaga gawang kepunyaan Aston Villa ini. Tidak bisa dipungkiri kalau Emi memenuhi kepingan skuad Argentina sampai Messi sukses memenuhi capaian karirnya dengan jadi juara dunia.

One thought on “Messi dan Argentina Juara Piala Dunia 2022 Qatar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *