Bandar Online Bola – Claudio Cesare Prandelli, pada dekade pertama abad ke-21, menjadi salah satu pelatih ‘calcio’ yang modis. Sepak bola pamer yang dipraktikkan oleh timnya, terutama Fiorentina (2005-10), membawanya menjadi pelatih Italia pada 2010. Terlebih lagi, ia mengantarkan ‘Azzurra’ menjadi runner-up Eropa pada 2012.

Namun, kematian dini istrinya, Manuela Caffi, pada 2007 menandai hidup dan kariernya di bangku cadangan. Prandelli, setelah memimpin Italia, melewati Galatasaray (2014), Valencia (2016), Al-Nasr (2107-18), Genoa (2018-19) dan Fiorentina (2020-21), tanpa banyak keberhasilan.

Prandelli: “Mereka menjanjikan saya empat pemain dan pada tanggal 29 saya hanya bisa memilih satu”

Di Valencia ia nyaris tidak berhasil 10 pertandingan dengan keseimbangan tiga kemenangan, tiga seri, empat kekalahan, 17 gol dan 17 melawan. Dia meninggalkan tim pada bulan Desember karena kurangnya pemain: “Mereka berjanji kepada saya bahwa kami akan memperkuat tim pada bulan Januari. Kami akan membeli empat pemain dan, tiba-tiba, mereka memberi tahu saya bahwa hanya satu yang bisa datang.”

Fiorentina – dia meninggalkan kantor pada Maret 2021 – adalah tim terakhirnya. Di masa-masa awalnya ia memimpin Atalanta (1993-94), Lecce (1997-98), Venezia (2000-01), Parma (2002-04) dan Roma (2004).

Beginilah cara Prandelli mengucapkan selamat tinggal di pintu keluar kantor Valencia. Sekarang, kami sudah tahu bahwa dia tidak akan berlatih lagi. “Semangat tetap ada. Saya baik-baik saja, yang lainnya tidak penting bagi saya. Saya telah menerima beberapa tawaran, tetapi satu-satunya ‘bangku’ yang saya impikan adalah yang ada di taman bersama cucu-cucu saya. Cukup pelatihan . Saya ingin menikmati hidup”.